Hindari Kemacetan Dengan Google Map - Google Maps adalah salah satu aplikasi yang bisa digunakan untuk menghindari kepadatan lalu lintas jalan. Peranti lunak untuk ponsel pintar ini bisa menampilkan informasi macet secara real time, atau berdasarkan waktu-waktu tertentu.
Informasi lalu-lintas dalam Google Maps berasal dari penyedia data PT Neo Fusion Indonesia dan dilengkapi oleh data 'khalayak' (crowdsourced) dari para pengendara yang dapat memberi informasi mengenai kondisi lalu-lintas terkini dengan mengatur ponsel mereka agar dapat memberikan data secara anonim.
Google Maps juga akan mengaktifkan GPS pada ponsel, hal ini dilakukan untuk mengirim balik butir-butir informasi ke Google mengenai seberapa cepat perangkat itu bergerak. Data inilah yang kemudian dijadikan patokan seperti apa kondisi jalan saat itu.
Ada beberapa tingkatan yang akan ditampilkan pada Google Maps, warna hijau menandakan jalan lancar, merah mulai tersendat, dan merah hati tandanya hampir tak bergerak.
Informasi kemacetan bisa diakses melalui Google Maps versi komputer dan versi ponsel pintar. Berdasarkan pengalaman CNN Indonesia keduanya bisa memberikan informasih yang cukup akurat, terutama di jalan utama ibu kota. Selain Google Maps, pengguna juga bisa menggunakan aplikasi serupa seperti Nokia Here, Lewat Mana, Smart Traffic Controller, dan beberapa aplikasi lainnya.
Setelah memperbarui Google Map dengan tiga fitur menarik, kini Google memperbaruinya lagi dengan fitur lalu lintas yang lebih spesifik. Ya, Google Map terbaru ini memungkinkan pengguna bisa menghindari rute yang berpotensi mengalami kemacetan.
Menurut laporan Engadget (21/5/15), fitur baru Google Map menawarkan dua bantuan pengambilan jalur alternatif. Pertama, apabila Anda memasukkan tujuan lokasi, Google Map akan memberitahu Anda jika ada kemacetan di depan dan segera memberikan jalur alternatif lain. Kedua, jika Anda tiba-tiba sudah tenggelam di kemacetan, Google Map akan menunjukkan berapa lama Anda terjebak di sana serta memberikan alternatif jalur lain jika memungkinkan.
Jadi, pembaruan terbaru dari Google Map ini dapat menyarankan Anda untuk memutar arah jika di depan terdapat kemacetan. Selain itu, Google Map lebih memilih alternatif jalur tercepat dengan waktu yang singkat daripada jalur pendek namun padat merayap.
Fitur ini terlihat sama dengan aplikasi Waze yang mampu mengenali wilayah yang bakal mengalami kemacetan. Namun bedanya, fitur terbaru Google Map ini bisa membantu Anda menghindari tempat-tempat yang mungkin ramai berdasarkan aktivitas (kegiatan hari besar) lalu lintas di tahun sebelumnya (2014).
Tambahkan Komentar